Minggu, 31 Oktober 2010

Agama

IV. PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN AGAMA BERDASARKAN SILSILAH
          Dalam pembicaraan sehari-hari sering digunakan kata atau istilah “agama”, seperti: agama islam, Kristen, kehidupan umat beragama, hubungan antar agama, toleransi agama, dan sebagainya. Iiatilah agama tersebut nampaknya sudah menyatu dan tak tertpisaqhkan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan dalam kehidupan manusia secara universal.
          Namun demikian kalau kita bertanya apa sebenarnya agama itu, atau apa pengertian dan devinisi agama itu, ternyata kita akan mengalami kesulitan, dalam arti kita tidak bias mendapatkan pengertioan dan definisi yang pas dan bisa diterima oleh setiap orang. Hal ini diakui sendiri oleh Prof . Dr . HA . mukti ali, salah seorang ahli ilmu perbandingan agama di Indonesia, yang menyatakan bahwa: barangkali tak ada kata yang paling sulit diberi pengertian dan definisi selain dari kata “agama” setidaknya ada tiga argumentasi dalam hal itu, yaitu: pertama, karna pengalaman agama adalah soal batin dan subyektif, yang juga individualistis. Kedua, barangkali tidak ada orang yang begitu bersemangat dan emosional dari pada membicarakan soal agama, karma membahas arti agama itu selalu ada emosi yang kuat sekali, sehingga sulit memberikan arti kata agama itu. Dan ketiga, konsepsi tentang agama akan dipengaruhi oleh tujuan orang yang memberikan pengewrtian agama itu.
          Agama memang menyangkut hubungan manusia dengan sesuatu yang mutlak lagi goib, sedangkan kemampuan manusia dengan akalnya terbatas. Disamping itu tidak dapat dipungkiri bahwa agama merupakan sesuatu yanmg melekat dalam kehidupan manusia dan masyarakat, yang gejala-gejalanya cukup bervariasi antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya, sehingga sulit untuk memberikan pengertian yang bisa diterima secara umum.
          1. agama, religi, dan al-dien
Masyarakat di Indonesia disamping mengenal istilah agama, juga mengenal istilah “religi”, {dari bahasa eropa atau inggris} dan “al-dien”, { dari bahasa arab} para pemikir islam, mereka mengemukakan argumentasi sbb:
          Pertama, argumentasi qur’aniyah : bahwa di dalam al-qur’an banyak ditemukan kata al-dien {memakai al-} dan dien { tidak memakai al-} yang digunakan untuk agama-agama selain islam. Sebagaimana firman allah dalam Qs. Al-kafirun ayat 6 :
ö/ä3s9 ö/ä3ãYƒÏŠ uÍ<ur ÈûïÏŠ ÇÏÈ
Artinya : “ untumu agamamu dan untukku agamaku ”
          Kedua, argumentasi ilmiah : bahwa dalam ilmu pengetahuan yang berbahasa arab istilah al-dien juga dipakai untuk agama-agama selain islam, demikian pula istilah religi dan agama juga dipakai untuk agama islam.
          Dengan demikian, kata religi {religion}, al-dien atau agama, walaupun masing-masing mempunyai arti etimologi seniri-sendiri, dan masing-masing mempunyai riwayat dan sejarah masing-masing, namun dalam arti teknis dan terminologis ketiga istilah tersebut inti makna yang sama, tegasnya religi {bahasa eropa}, religion {bahasa inggris}, al-dien {bahasa arab}, dan agama {bahasa Indonesia}

2. PENGERTIAN ETIMOLOGIS : AGAMA, RELIGI, DAN AL-DIEN
Agama : berasal dari bahasa sansekerta, masuk kedalam perbendaharaan         bahasa melayu               {nusantara} dibnawa oleh agama hindu dan budha,          untuk menunjukan system               kepercayaan dan tata cara serta   upacara agama hindu dan budha tersebut.
Religi : kata religi atau reliji, berasal dari kata religie {bahasa belanda} atau      religion             {bahasa inggris}, masuk kedalam pembendaharaan   bahasa Indonesia dibawa oleh             orang-orang barat {belanda dan     inggris} yang menjajah Indonesia dan             nusantaradengan         membawa sekaligus mengajarkan agama katholik.
Dien : kata dien berasal dari kata bahasa arab, dari kata dasar daana {       }     yang arti           dasarnya adalah “hutang” sesuatu yang harus dipenuhi         atau ditunaikan. Dalam           bahasa semit, induk bahasa arab, kata dien         {                 } tersebut berarti undang-undang        atau hokum. Dengan      demikian dapat dipahami bahwa kata daana {       } dan dien             {                 } dalam bahasa arab tersebut menunjukan pengertian dasar sebagai           “undang-undang atau hukum yang harus ditunaikan oleh      manusia, dan           mengabaikannya akan berrti hutang yang akan   tetap dituntut untuk ditunaikan,           serta akan mendapatkan hukuman atu       balasan, jika tidak ditunaikan”.
B. FENOMENA AGAMA DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
          Agama dan kehidupan beragama merupakan unsur yang tak terpisahkan dari kehidupan dan sistem budaya umat manusia. Sejak awal manusia berbudaya, dan kehidupan beragama tersebut telah menggejala dalam kehidupan, bahkan memberikan corak dan bentuk dari semua perilaku budayanya. Agama dan perilaku keagamaan tumbuh dan berkembang dari adanya rasa ketergantungan manusia terhadap kekuatan ghoib yang mereka rasakan sebagai sumber kehidupan mereka. Itulah awal rasa agama, yang merupakan desakan dari dalam diri mereka, yang mendorong timbulnya perilaku keagamaan. Dengan demikian rasa agama dan perilaku keagamaan {agama dan kehidupan beragama} merupakan pembawaan dari kehidupan manusia, atau dengan istilah lai merupakan “fitrah” manusia.
          Fitrah adalah kondisi sekaligus potensi yang ditetapkan dalam proses penciptaan manusia. Disamping fitrah beragama, manusia memiliki fitrah, fitrah untuk hidup bersama manusia lainnya atau bermasyarakat.

C. KLASIFIKASI AGAMA SAMAWI DAN AGAMA BUDAYA
          Agama yang dipercaya turun dari langit, berasal dari tuhan melalui wahyu kepada para rosul untuk disampaikan kepada umat manusia, agama ini dikenal dengan sebutan “agama samawi” atau “agama wahyu” karna berasal dari tuhan yang maha tinggi dan dismpaikan melalui wahyu. Sedangkan agama yang tumbuh dan berkembangnya berdasarkan atau sebagai produk dari penggunaan akal dan budidya manusia semata-mata. Dan karna merupakan produk budidaya manusia dalam kehidupannya di muka bumi, disebut juga agama bumi / ardhi, yakni agama yang tumbuh berkembang dimuka bumi, bukan turun dari langit.
          Perbedaan lainnya lagi antara agama samawi dan agama ardhi adalah bahwa tiap agama samawi mempunyai kitb suci yang turun dari langit, kitab suci itu langsung dari tuhan, bukan hasil ciptaan manusia. Sedangkan agama ardhi seperti hindu, budha, konghucu, sinto, dan lainnya. Meski juga punya kitab yang dianggap suci, namun bukan wahyu yang turun dari langit. Kitab yang mereka anggap suci itu hanyalah karangan dari para pendeta, rahib atau pun dari pendiri agama itu. Bukan wahyu, bukan firman, bukan kalaamullah, bukan perkataan tuhan.


D. KEDUDUKAN DAN FUNGSI AGAMA DALAM SISTEM BUDAYA DAN PERADABAN MODERN
          Sistem budaya dan peradaban moderen adalah kelanjutan atau perkembangan lebih lanjut dari kehidupan budaya manusia pada tahap positif. Sebagaimana yang dikemukakan di atas, bahwa kehidupan budaya positif ditandai dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendominasi, menentukan dan mewarnai kehidupan sosial budaya manusia.
          Untuk memerankan dan menjadikan agama sebagai bagian integral dalam sistem budaya dan peradaban modern, yang ditandai dengan kemajuan iptek yang canggih, maka masyarakat modern harus memiliki dan mampu mewujudkan segala hal yang dapat dijadikan pangkal tolak penelaahan dan perenungan bagi masyarakat / bangsa modern, guna mengantisipasi dampak negativ yang ditimbulkan oleh sistem budaya dan peradaban modern.


V. KESIMPULAN
Dari urian penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
-         agama berdasarkan sisilah, para pemikir islam menggunakan gagasan-gagasan yang merupakan bukti maupun ide-ide mereka yang tidak mencakup secara sempit
-         fenomena agama dalam kehidupan manusia yang merupakan hal yang fundamental tidak bisa terpisah, dan manusia tidak akan berpisah, karna ketika seorang hidup pasti ia memiliki agama dan tuhannya, serta ajaran-ajaran yang harus dipatuhi dan dilarang.
-         1. agama samawi yang berarti agama langit, yang langsung turun dari tuhan.                
2. agama ardhi adalah agama budaya yang berarti agama bumi, artinya agama tersebut Ada karna ide / akal pikiran manusia.
-         kedudukan dan fungsi agama merupakan hal yang penting dalam system budaya dan peradaban modern, karna tanpa itu semua manusia tidak bisa mengkarakteristikan sendirinya dengan jati diri atau perilaku yang positif.

1 komentar: